Semilir angin pagi di musim panas
secangkir kopi latte pun masih setia menemani
angan kerinduan kembali menyelinap
di antara sela-sela aroma kopi
tiga tahun berlalu, tapi engkau tak pernah terlupakan
Canda tawa terdengar riang
semangat tak pernah pudar
mengiringi perjalan sang waktu
mengoreskan tinta imajinasi
yang selalu hadir dalam ruang kepala
Berkelana dalam angan
menuju lembaran demi lembaran
yang dirangkai menjadi sebuah cerita
nyata maupun cerita hayalan
Sepuluh sepuluh, harapan kan kembali
menghiasi indahnya dunia, menemani sang surya
mengembalikan gairah, goresan tinta
yang sekian lama beku dalam angan dan harapan.
(tw-7.8.19)
14 Komentar
Membaca dan merenungi sambil menyeruput secangkir kopi juga..😂
BalasHapusNah, itu mantep 😊
HapusTerasa dingin tangan tangan mungil
BalasHapustanpa pena menggores kenangan.
seperti musim ini menggigil dalam kedinginan.
secangkir kopi latte semerbak harumnya menemaniku dalam terjaganya waktu.
seutas senyum kembali menggayut sepert hadirnya pujangga 4 tahun lalu......
Wah, kang Er puitis juga 😀
Hapusrindu dendam bersemayam dihati
BalasHapusmenanti sesuatu yang pernah tumbuh
namun ditikam dengan kejam
oleh wajah yang tak berdosa
Lalu dengan penawar aroma kopi semua kembali bergairah.. hehe
Hapusini kisah tentang mantan mbak ya yang tak terlupakan wkwkwk,, udah mbak,, move on
BalasHapusIya udah di move on tapi nggak bisa.. hehe
HapusKerinduan oh kerinduan seperti ludahku yang selalu ku telan,
BalasHapussayang jika diludahkan karena rasa kopi latte nya masih menangsang...
Akhirnya tetap dinikmati.. hehe
HapusTetep dinikmati hingga sari sari terakhir hahhh
HapusDan itu yang bikin semangat.. hehe
Hapus
BalasHapusMerenung bersama malam meniti asa menunggu langkah bersama untuk secangkir Kopi hitam nan hangat nan merona..😄😄🍩☕☕☕☕
Apalagi ditemani sang pujaan hati... tak terbanyak nikmatnya kopi hitam... haha
Hapus