Recents in Beach

Kapan Memberikan Pilihan dan Kapan Bersikap Bijak Kepada Anak

Kapan memberikan pilihan dan kapan bersikap bijak kepada anak?

Sebagai orang tua tentunya kita dituntut berbagai hal untuk mendidik anak dan memberi pilihan kepada anak, namun kita juga harus bisa bijak memberi sebuah pilihan. Supaya anak kita dapat menjadi seorang anak yang mengerti kepada orang tuanya.

Pentingnya memahami dan memberikan pilihan kepada anak juga tidak boleh dianggap sepele. Karena kita tidak ingin bukan? Jika anak kita terlalu ketat memahami aturan orang tuanya yang menyebabkan hubungan yang kurang harmonis antara anak dan orang tua.



Selain itu, orang tua dituntut agar lebih bijak memahami setiap kesulitan si anak ketika sedang melakukan aktifitas apa pun. Entah itu ketika sedang bermain, sedang belajar maupun sedang menonton televisi. Kita sebagai orang tua harus selalu menuntun dan membimbingnya agar menjadi manusia yang benar-benar dewasa dan berguna untuk dirinya, keluarga, maupun lingkungan sekitarnya.

Khususnya kaum hawa yang hampir 90% setiap saat selalu bertemu si anak dituntut untuk lebih memberika perhatian kepada si anak. Disinilah pentingnya sebuah kerjasama antara Ayah dan Ibu dalam berbagi tugas memberikan perhatian dan kasih sayang.

Bukan hanya perhatian dari si Ibu saja, si anak juga membutuhkan perhatian dan kasih sayang seorang Ayah. Oleh karena itu ketika waktu hari libur seperti hari minggu maupun libur nasional, usahakan si Ayah bisa memberikan perhatian lebih dengan keluarga, agar terjaga selalu keharmonisan keluarga yang sudah terbina.

Dan berikut ini saat yang tepat untuk memberikan pilihan kepada si anak agar terjalin kerjasama yang harmonis.

1. Saat Bertanya Sesuatu

Anda pasti sudah tahu kalau si anak pasti selalu bertanya ini dan itu. Dan pada saat inilah waktu yang tepat bagi Anda untuk menjelaskan dengan memberikannya pilihan. Contoh sederhana "kenapa sih 'bu kita harus makan..?" Nah pada saat seperti ini sang ibu harus memberikan penjelasan kepada si anak. Dan masih banyak deretan pertanyaan lainnya.

2. Saat Meminta Sesuatu

Pada saat sang anak meminta sesuatu terkadang orang tua ada yang langsung menanggapinya dengan berbagai kondisi. Seperti langsung marah, bersifat cuek atau pura-pura tidak mendengar dan ada pula yang langsung mengatakan "ya" setiap keinginan si anak. Padahal Anda seharusnya bisa memberikannya pilihan ke arah yang lebih bijak lagi.

Peran orang tua sangat penting untuk memberikan berbagai pilihan agar si anak bisa mudah merespon apa yang sebenarnya orang tua inginkan. Dan tentunya si anak bisa belajar terus menerus menjadi lebih dewasa, mengerti dan memahami setiap kesulitan yang dihadapinya.

Nah, itulah sedikit ulasan yang mungkin dapat membantu Anda untuk memberikan sesuatu yang terbaik buat si buah hati. Dan selamat memahami si buah hati Anda, beri perhatian dan kasih sayang agar terus tumbuh menjadi seperti yang Anda harapkan selama ini.

Posting Komentar

16 Komentar

  1. Memahami kemauan si buah hati sangatlah penting terutama bagi orangtua yang biasanya super sibuk apalagi orangtua yang jarang memberikan sentuhan kepada si anak.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Yupz kita sebagai orsng tua harus bisa memahami :)

      Hapus
  2. Tentunya penjelasan keanak yang mudah dimengerti sang anak ya, mbak

    BalasHapus
  3. iya, mbak. saya masih anak-anak eh, anak2 22 tahun. haha. yang penting adl kesadaran. kalau saya besok punya anak akan tak ajari jadi orang yang bener aja deh. jangan nyleneh. hehe.

    BalasHapus
  4. Sepertinya dari kecil jangan terllau dibiasakan manja, soalnya kalo sudah beranjak umur 5 tahun itu pasti kalo tidak diberikan atau diwujudkan kemauannya apa apa nangis, lari, ckkc

    BalasHapus
  5. Oooh gitu ya mbak, pelajaran nih buat saya meskipun lagi jomblo :D

    BalasHapus
  6. Iya juga sih, bener banget Mba Nel... terkadang suka gitu, padahal kalau lagi di rumah temannya ya cuma orang tua...

    BalasHapus
  7. Beri arahan yang baik, jangan sampai dikeras dalam mendidik (main tangan,dll), agar suatu saat kalau sudah besar tidak jadi orang yang keras kepala dan kaku, kalau ini sampai terjadi bisa jadi boomerang buat orang tua (sok tahu nih jeni).wkwkwk.!!

    BalasHapus
    Balasan
    1. Belajar biar nanti tahu bukan suk tahu saja.. Haha

      Hapus
  8. Saya termasuk seorang ayah yang jarang ketemu dengan anak, karena tuntutan pekerjaan, pagi-pagi sekali harus berangkat kerja, malam jam 9.30 baru pulang, otomatis komunikasi dengan anak agak kurang, jatah libur yang hanya sehari dalam sebulan saya manfaatkan sebaik-baiknya untuk mengajak anak-anak jalan-jalan ke taman atau berenang.

    BalasHapus
  9. Paling efektif mengajak anak bicara saat menjelang tidur
    ini bukan sekedar teori tapi sdh terbukti

    BalasHapus