Genggam
Bias sendu telah berlalu
dengan iringan kicau riang
yang telah menguak mesteri
dalam pekatnya malam
Cahaya menembus tirai sukma
yang lama terdiam dalam
keheningan
menyatu dengan kebisuan
Tak mampu untuk melupakan
masa suram
tanpa bintang,
rembulan
bahkan sinar sang surya
Kedamaian telah datang
tak akan terlepaskan
meski rintangan
menghadang
Genggam erat tangan
menyambut indahnya
dunia
menuju pelabuhan
dermaga impian
Yang menjadi harapan
setiap insan
termasuk kita!
(tw.14.7.17)
24 Komentar
yeay, kini masa indah telah datang setelah hilangnya masa suram.
BalasHapusYa tinggal bahagianya, mas Ben.. Hehe
Hapushabis gelap terbitlah terang
BalasHapusTerus bersinah .. Hehe
HapusSemoga dermaga impiannya bisa tercapai neng Lisa
BalasHapusAmin, semoga.. Hehe
Hapusmantab nih puisinya .. sampai aku bingung harus berkomentar apa hehe:D
BalasHapusIni juga komen.. Hehe
HapusJika kedamaian telah datang, masa suram dan kesedihan akan terlupakan. Rasa perih tidak akan teringat lagi, semua telah bahagia.
BalasHapusMenyatu dalam kalbu.. Hehe
HapusGenggam erat impian, jangan lepaskan sampai titik darah penghabisan... (gak nyambung yah, maaf, saya gak pandai bikin puisi)
BalasHapusTenang mang nggak nyambung bisa di sambung.. Hehe
HapusGenggam kedua tanganku
BalasHapusPeluk erat tubuhku
Semua pasti berlalu
Bahagiakan menyambut
Kau yakinkan diriku
Kau pastikan diriku bisa
loh ini kan lagunya cerry belle.., hehe 😁
Mungkin lagi salah tempat konser.. Hehe
Hapussuram tak akan selamanya
BalasHapusseperti malampun akan segera berganti pagi
Betul mbak
HapusGenggam erat jangan lepaskan lagi heu heu...
BalasHapusPuitis Mbak Lisa :)
Hehehe.. Efek kebanyakan kopi mbak wahyu
Hapuskugenggam erat tanganmu selalu, sampai ajal menjemputku ...
BalasHapusSeperti lirik lagu ya mas.. Hehe
Hapustenang aja sayang, sebentar lagi kita nyampe ke pelabuhan dermaga impiannya kok..
BalasHapus#ehhh
Hahaha.. Om hendrik bisa saja
Hapusdan harapan akan selalu ada untuk setiap insan yang terus mencoba tanpa mengenal lelah. meski tulang dan jantungnya hingga remuk. namun, apalah daya, manusia hanya bisa mencoba dan terus mencoba.
BalasHapusBetul sekali mbak. Hehe
Hapus