Samar Bayangan
Angin malam...
Begitu menghanyutkan
Semilirnya menebar di antara
rongga-rongga alam sadar
Hati tak berdaya...
oleh gemuruh alunan mengoda
samar bayangan melintas di pikiran
air mata tak bisa lagi ditahan
Rindu, mata-mata, dendam
menjadi satu
dan ia selalu berada dalam
gelap malam
Menunggu...
terus menunggu, sampai mentari
bersinar lagi, tuk membawa bayangan
yang selalu dirindu
Meski tahu ia tak ‘kan datang
tapi, setidaknya ia tetap berada di hati
bersatu dengan rindu
dalam mata-mata berkabut dendam.
(tw.14.06.17)
Lisa Nel
16 Komentar
Mmm..begitu rupanya..!
BalasHapusSiapakah sosok dalam bayangan tersebut, apakah ia superman, doraemon ataukah makhluk astral yang datang membawa virus puisi ini..! 😂
Who's never know..!!
Sesekali tanyalah pada rumput yang begoyang... ! Emang virus ini sudah membahayakan. Harus segera di atasi dan ditangani 😁
HapusHahaha, mas Bim.. Tu sama cakjun suruh tanya rumput bergoyang :)
HapusSamar bayang kian melayang, pada hati yang kian terbayang.
BalasHapusIngin 'Ku buang rasaku, agar bayangmu tak selalu membayang.
Namun,... Bayangbayang membuatku semakin sayang.
Tapi sayang kau tak pernah datang
Dalam nyata kupandang.
Wakwawwww..... Hahaa
Wkwkwkwk.. Apes kang Djack..
HapusBaca ini ko jadi teringat seseorang, tapi entah siapa serasa masih melayang dalam bayangan, tertiup angin hilang lagi :D
BalasHapusIni puisi ya, Teh. Keren, aku pengen bisa buat semacam ini :)
Iya, puisi mas, nulislah mas senang kok nulis puisi
HapusBulan merah jambu kini pun telah padam, tenggelam sebelum purnama.
BalasHapusAku hanya terduduk di sudut tanpa ruang, terdiam menatapnya kembali terbang bersama sang malam.
Tak ada yang bisa kulakukan untuk menahan kepakan sayapnya.
Bulan merah jambu kini pun telah padam, meninggalkan jejak, merelung jiwa, tersisa sketsa-sketsa tanpa rupa.
Dan.., aku terpuruk di perjalanan malam.., hehe
Waduh ojo sampek, terpuruk di perjalanan, haha
HapusOh angin malam, membuatku panas kedinginan. Kau biarkan diriku terlelap dalam lamunan. Mimpi kerinduan yang tidak terbalaskan. Dendam yang bikin hati mengering. Rindu yang akhirnya mengering.
BalasHapusMengering dan gugur berkeping-keping :)
HapusSudah bayangan.. samar pula, tambah gk jelas ya..
BalasHapusOya met jum'atan ya te..
Iya om nggak jelas.
HapusMet malam minggu ya om :)
Kalo saya lebih suka semar mesem mba nel...biar cewe pada lengket...heeee
BalasHapusHahaha.. Aduh nanti klau banyak yg lengket gimans coba, mas Dwi
HapusMenunggu..
BalasHapusSesuatu yang sangat membosankan bagikuu...
na na na na...
Walau.. kini kita terpisah jauh, namun hati kita selalu dekat...
na na na na na....