Recents in Beach

Mencintai Diri Sendiri Awal dari Kebahagia

Pernahkah kamu mendapat pertanyaan seperti ini, "hidup kamu kelihatan bahagia. Mulus, seperti rel kereta api, sampai tak terlihat ada kesedihan." Dan pertanyaan sejenisnya. Bahagia itu sebenarnya mudah dan simpel jika kita bisa mencintai diri sendiri. Kok bisa?



Ya, dalam kehidupan, situasi di mana kita menemukan diri kita dalam sebuah hubungan. Hubungan ini berlangsung selama beberapa waktu, kita harus selalu sadar bahwa orang yang kita cintai dapat pergi meninggalkan kita kapan saja. Semua keadaan yang tak terduga bisa terjadi sewaktu-waktu. Hal ini bisa mengubah hidup kita dalam beberapa detik saja.

Dalam perjalanan hidup, kita harus bisa mencintai diri sendiri. Jika kita kurang mencintai diri sendiri dan terlalu menggantungkan harapan pada orang yang kita cintai, ini bisa jadi awal yang buruk. Mencintai diri sendiri adalah awal menjalani hidup bahagia seumur hidup.

Ketika kita mengandalkan orang lain, tentu ada dampak buruk dari itu semua. Jika kamu bergantung pada orang lain karena cinta dan untuk mendapat persetujuan. Ini adalah tanda-tanda bahwa kamu telah mengarahkan diri untuk jatuh, karena semua hubungan akan berakhir pada akhirnya.

Mereka yang mencintai diri mereka sendiri tahu bahwa hubungan dengan orang lain hanyalah sementara. Satu-satunya orang dapat membuat kamu bahagia adalah diri kamu sendiri, bukan orang lain. Oleh karena itu, belajarlah untuk mencintai diri kamu sendiri.

Dalam kasus ekstrim, orang yang bergantung pada orang lain untuk mendapat persetujuan dan kasih sayang, mereka mencoba untuk menyenangkan semua orang dan mencari perhatian. Hal ini dapat menyebabkan orang-orang yang demikian menjadi miskin harga diri dan rasa percaya diri akan sangat berkurang dalam diri seseorang. Sebaliknya, ketika kamu mencintai dan menghormati diri sendiri, kamu bebas untuk menjalani kehidupan yang lebih otentik sesuai dengan sifat sejatimu.

Ketika kamu meluangkan waktu untuk mengenal diri sendiri, sebuah kebahagiaan seumur hidup telah dimulai. Saat kamu telah terbiasa menghabiskan waktu sendiri, kamu mendapatkan apresiasi sejati dari kebutuhan, keinginan, dan lain-lain yang mampu membuat kamu lebih bahagia.

Hal ini, pada waktunya akan membantu kamu membangun kehidupan yang benar-benar kamu inginkan dan butuhkan. Menghabiskan waktu untuk terlibat dalam kegiatan favoritmu, melakukan perjalanan dan ekspedisi, juga mungkin semua langkah yang akan meningkatkan penghargaan diri, penerimaan, dan mencinta diri.

Ketika kamu telah benar-benar mencintai dan menghargai diri sendiri, kamu tidak akan pernah merasa kesepian. Kamu akan selalu memiliki kemandirian dan kepentingan diri sendiri untuk melihat tantangan hidup kamu sendiri. Ketika kamu hadir untuk melawan kesulitan, kamu akan selalu dapat melihat ke dalam diri sendiri, dan sumber daya batinmu bisa membantu kamu dalam bergerak melewati hambatan yang ada di depan jalan kehidupan.

Orang-orang yang memahami pentingnya cinta diri sendiri dan menikmati hubungan dengan orang lain, tetapi mereka tidak pernah membuat kesalahan dengan menggantungkan diri mereka pada orang lain untuk menopang diri mereka. Mereka tetap berada di identitas mereka dan percaya diri untuk menjadi lebih berharga seperti yang lainnya, juga tidak pernah  mencari validasi karena mereka mengukir jalan sendiri dalam menjalani kehidupan.

Mencinta diri sendiri adalah sebuah proyek berkelanjutan, layaknya sebuah usaha. Ketika kamu benar-benar merawat diri sendiri, bahkan saat stres dan kesulitan hidup terlihat lebih besar. Kamu tetap akan merasa bahagia, karena kamu punya solusi tersendiri untuk semua itu.

Posting Komentar

35 Komentar

  1. Yang harus diutamakan memang seperti itu. Cintai diri dahulu baru cinta yang lain. Jika kita bisa cinta diri sendiri dengan kebahagiaan maka kita pun bisa seperti itu kepada yang lain.

    BalasHapus
  2. Bahagia itu relatif ya mba, bukan hanya di lihat dari segi materi saja orang itu bisa dikatakan bahagia

    BalasHapus
    Balasan
    1. Bahagia itu Objektif kawan,,,, Yang Relatif itu adalah Rasanya (Perasaan)

      Hapus
    2. materi tidak bisa dikatakan bahagia karenanya, mas Dzaky.. hehe

      Hapus
  3. emang sebelum mencintai orang lain alangkah lebih baik mencintai diri sendiri terlebih dulu sampai tuntas atuh ah

    BalasHapus
    Balasan
    1. Tuntaskeun we mang ku nyalira!!!! :-D

      Hapus
    2. kalau gak tuntas memang gak enak nyak mang, xixi..

      Hapus
    3. tolong jelaskan, yg tuntas itu seperti apa? apakah seperti makan ubi yg habis sama kulitnya atau gimana?

      Hapus
    4. Hahaha.. saya tersenyum saja ya.

      Hapus
  4. selalu bersyukur dan bahagia menjadi diri sendiri itu lebih mengasyikkan., karena kebahagiaan berawal dari diri kita sendiri.

    mau dibawa kemana perasaan kita itu tinggal pilih, mau kita bawa senang atau kita bawa untuk bersedih.., sumber ketenangan berasal dari pikiran kita.

    ngomong2 yang nulis post ini ini sudah ngopi belum ya? kalau belum di tunggu tuh sama mas @Jacka.., hehe

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya sangat mengasyikan.. hehe

      Sepeetinya belum ngopi saat nulis artikel.. wkwk

      Hapus
  5. ketika lagi di hadapi masa ujian. Mungkin sendiri adalah salah satu cara agar kita dapat melangkah sejauh mana kita bisa melihat diri kita sendiri agar kembali bahagia sehat dan sentosa. Dan tentunya cinta diri sendiri mau pun cinta lingkungan sekitar harus di utamakan sebelum cinta yang lebih meluas. dan yang paling penting cintailah aku karena Allah. Atohhh,,, apa ya tadi. hehehhee

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hehehe.. entah tadi apa, mas, saya juga lupa.

      Hapus
  6. Memang sih terkadang kita lupa mencintai diri sendiri dan terlalu larut dengan cinta yang belum tentu sejati.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Gosip,,, Tidur karena merasa lelah apakh itu bukannya salah satu manifestasi Mencintai Diri ? :-D

      Hapus
    2. Hehehe.. terkadang memang gitu, sist Eva

      Hapus
  7. kata siapa rel kereta api mulus wkwkwk mulus itu bulu kucing kakak saya atau bengkel motor yang ada di kota tempat saya, itu mulus lho

    BalasHapus
  8. Saat kamu telah terbiasa menghabiskan waktu sendiri, kamu mendapatkan apresiasi sejati dari kebutuhan,
    (Ini yg biasa saya alami)tapi dengan cara seperti ini saya memiliki tendensi negatif dalam ekstrimnya saya tidak pernah percaya kepada orang lain.

    mantap mbak brow!!!

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hahaha.. ya jangan terlalu nggak percaya dunk ambil sisi tengahnya.

      Hapus
  9. keren nih tulisannya, berawal dari diri sendiri & tidak mengandalkan orang lain. bila jatuh pun saya rasa akan mudah move on bila kita bisa menghargai diri sendiri

    BalasHapus
    Balasan
    1. dan bila jatuh harus bisa bangun sendiri ya mas, hehe...

      Hapus
    2. Kalau terjatuh cepat bangkin dan berjalan lagi, mas Buret.. hehe

      Hapus
  10. bahagia iti dari hati .. tspi jangan terlalu mncintai diri sendiri, nanti bisa berbahaya ..:D

    BalasHapus
    Balasan
    1. Bahaya takut cari pasangan hidup ya, mas. hehe

      Hapus
  11. Saya sangat mencintai diri sendiri juga sahabat saya ini, wkwkwk..

    BalasHapus
    Balasan
    1. wkwkwk.. tapi jangan sampai pria sama pria seperti kata mas Intan.

      Hapus
  12. kalau belum bisa mencintai diri sendiri jangan coba2 mencintai orang lain ya jhahah!
    bersyukur dan mencintai apa yang ada didalam diri kita memang syarat yang penting untuk bahagia.

    BalasHapus
  13. Iya bener. Gimana orang mau suka sama kita kalo kita sendiri gak mencintai diri sendiri

    BalasHapus
  14. mungkin kita tidak akan pernah bisa mencintai orang lain sebelum kita mencintai diri kita sendiri

    BalasHapus
  15. Yups... Benar banget. Dengan mencintai diri sendiri, tentunya hidup akan mudah menemukan kebahagiaan.
    Bergantung pada orang lain mah kadang menjengkelkan. Haha

    BalasHapus