Ya! Tentu, yang tidak sependapat dengan hal itu, jika kita sama-sama peminat karya sastra. Mungkin kata-kata di atas hanya bagi mereka, yang peminat majalah, tabloid, koran dan menempatkan sebagai buku bacaan dalam hidupnya. Lebih gampangnya, kita sebut saja mereka hanya tidak berminat membaca karya sastra ( novel, cerpen, puisi dll ) itu saja.
Jadi, intinya kita tidak perlu merasa resah, risau, gundah gulana, jika ada yang mengomentari selera baca yang kita miliki. Membaca tabloid, koran dan majalah memang memberi manfaat mendapat informasi yang aktual. Lagi pula, kita memang perlu update perkembangan peristiwa-peristiwa aktual yang terjadi di sekitar kita. Nah, jika kalian termasuk peminat karya sastra, di samping gemar membaca media masa, maka akan memiliki nilai tambahan tersendiri. Sebab, baik itu koran majalah, tabloid dan karya sastra ( cerpen novel, puisi dll ), tentu saja sama-sama diolah dari berbagai peristiwa yang berada di sekitar kita.
Hanya saja dari segi gaya penulisan, karya sastra memiliki perbedaan yang mendasar dibanding gaya penulisan yang digunakan di dalam tabloid, koran dan semacamnya. Dengan begitu, kita tidak perlu malu, bahwa ternyata membaca karya sastra bukanlah sesuatu yang tidak ada manfaatnya. Banyak pelajaran yang bisa kita ambil dari kisah yang diangkat di dalam novel, cerpen dan puisi. Dan di bawah ini beberapa manfaat membaca karya sastra.
1. Mendapat kepuasan batin
Seorang penulis tentu mengendalikan emosi pembaca ketika membaca karyanya. Melalui untaian kata, juga rentetan kisah para tokohnya, emosi pembaca dibawa naik turun, dilemparkan, dan terkadang disakiti. Penulis yang baik, akan sangat tahu bahwa untuk mempertahankan agar tulisanya tetap berada di tangan pembaca, dari halaman pertama hingga terakhir, (tidak dibaca sekilas, atau dibaca judulnya saja, bahkan ditinggal lari ), maka penulis pun mengikat pembaca dengan caranya tersendiri.
Hal ini kadang akan menyedot segenap konsentrasi pembaca untuk melihat, merasakan, dan tak jarang diseret masuk ke dalam kisah yang dialami oleh tokoh. Kemudian begitu pembaca tahu bahwa misal; kebenaran selalu menang, maka semua emosi pembaca yang campur aduk tadi mendapat sebuah kompensasi berupa kepuasan batin yang luar biasa melalui ending atau penuntasan cerita yang bagus oleh si penulis.
2. Memperhalus perasaan dan memberikan pelajaran pada realita kehidupan
Jadi begini, lewat rangkaian kisah di dalam novel cerpen dll, kita ( pembaca ) dibawa untuk mengerti tentang sebuah nilai yang begitu luhur, yaitu memaknai realita kehidupan. Maka kadang secara tidak sadar dibuat menangis, terharu, dan gembira atau bahkan jingkrak-jingkrak kegirangan. Terbukti kita dilatih untuk memperhalus perasaan untuk lebih peka dan bisa menempati kepada kehidupan di sekitarnya.
3. Memberikan pengetahuan
Tidak cuma baca koran, tabloid, atau buku pengetahuan saja yang memberikan pengetahuan yang sangat luas. Tapi fenomena-fenomena alam yang dipaparkan dalam novel, cerpen dll, juga bisa bikin kita gemas. Sehingga jadi tambahan pengetahuan kita akan bidang yang sesuai dengan apa yang dituliskan oleh si penulis.
4. Menghilangkan stres
Melaui membaca karya sastra, kita bisa terlepas dari beban hidup, karena mendapat tempat untuk kopensasi, sehingga timbul perasaan baru yang lebih positif untuk dimanfaatkan dalam menempuh kehidupan nyata.
Sebenarnya masih banyak lagi manfaat membaca karya sastra, dan siapa yang mau menambahi silahkan menuliskan opini di kolom komentar.
Hanya yang perlu diklasifikasikan, bahwa kami tidak mengatakan membaca atau mengikuti info melalui media, koran, tabloid dan semacamnya itu, tidak ada gunanya. Tentu saja itu semua ada manfaatnya, cuma kalau ditambah kita juga hobi membaca karya sastra, tentu akan mendapat manfaat dobel.
Baiklah, sekali lagi, membaca karya sastra itu tetap ada manfaat yang didapat jadi tidak perlu minder kalau kita memang suka baca novel dan cerpen. Seperti halnya saya sendiri yang memiliki hobi membaca dan menulis, tak harus malu jika setiap hari minggu harus pergi ke perpustakaan untuk meminjam buku cerita. Mungkin ada yang tanya kenapa saya memilih perpustakaan dari pada toko buku. Di perpustakaan membaca berbagai buku gratis, sedangkan toko buku saya harus keluar isi dompet. Nah, kesimpulannya kita tak harus malu dengan hobi kita membaca karya sastra, karena hal itu kita akan dapat manfaat tersendiri dari membaca.
39 Komentar
membaca kok malu,
BalasHapusseharusnya malu jika malas membaca, hehe
entah itu komik, cerpen, novel, yang jelas bisa menjadi kebiasaan membaca.
jarang lo yang hobi membaca, ia kan mbk? hehe
Ada kok mbak Amel yang malu, jika selera bacanya dikomentari orang, soalnya sering ada yang curhat ke saya. hehe
Hapusuntung curhatnya ke mbk Lisa, nggak salah deh pilih teman curhat, hehe
HapusAku termasuk yang tidak begitu ambil pusing orang betkomentar tentang apa yang aku baca
BalasHapuskoran aku baca, sambil menikmati sarapan pagiku
tabloid aku baca, aku butuh info yang sdg trend ttg kesehatan, kuliner
novel, cerpen dan sejenisnya aku baca utk memuaskan energi bacaku, hnya kdg waktu yg membatasi, satu novel bisa dua minggu baru tamat, tp aku menikmatinya saja
ayo biasakan membaca akan banyak manfaat yg di dpt dari membaca
Mari, mbak Maya, dengan meningkatkan membaca maka akan bertambah wawasan. hehe
HapusAku jg sering tuh mbak ditegur "baca buku mulu, ngapain sih suka baca novel gituan mending main" tapi aku sih cuek aja. Waktunya main ada sendiri, waktunya ngerjain tugas ada sendiri. Yang namanya hobi selama nggak merugikan kan nggak masalah.
BalasHapusBtw itu lg di toko buku apa koleksi buku mbak Lis?
Betul, sist Eva, hobi itu meski ada yang mencibir tak peduli, la namanya hobi.. hehe
HapusItu saya di perpustakaan kok, sist, koleksi buku, saya setiap minggu hanya meminjam 3 buku, satu cerpen, satu Fashion dan satu lagi buku mengulas tentang karir.
Kalau koleksi buku yang membeli saya koleksi buku dari penulis Nora Roberts dan Dean Koontz, entah kenapa novel yang mereka tulis menyimpan arti yang mendalam tentang kehidupan. Tak bosan membaca berulang kali, sehingga sangat ingin koleksi novelnya.
yang namanya membaca pasti bermanfaat, bisa menambah wawasan .. kalo sekarangsi aku lagi suka banget baca kamus, eh:D
BalasHapusBaca kamus itu malah baik mas, ngeeti bahasa asing. hehe
Hapusiyahh mba pastinya banyak manfaatnya apalagi saya suka baca-baca diperpus kampus yang tentunya banyak sekali wawasan yang kita dapatkan..
BalasHapusBetul, mas, selain dapat wawasan pun dapat ide dan inspirasi. hehe
Hapusbagi saya mah membaca karya sastra itu mengasah hati dan pikiran, semakin banyak baca sastra semakin jiwa dan raga kita terbentang luas dalam menyongsong hari...suwertekewerkewer deh
BalasHapusMenyongsong hari saat akan senja ya, mang.. wkwkwk
HapusKalo buat aku sendiri baca karya apapun itu, bikin ide2 muncul di kepala :)
BalasHapusJAdi leih semangat buat berkarya :)
Betul itu mbak Wahyu, dengan membaca ide mengalir dan bisa berkarya tanpa batas. hehe
Hapusilmu yg saya ambil dari membaca sastra adalah teknik menulisnya, coba perhatikan tulisan di blog saya. beda beda tipis kan? setipis silet?
BalasHapusprettt...
HapusIya beda tipis apa lagi saat menjabarkan bisnis online meraup dollar, mas Intan.. hehe
HapusMembaca karya sastra sangat berguna untuk menambah perbendaharaan kata. Walaupun kita bukan seorang pujangga yang pandai merangkai kata,'pinjam kata-kata Jambrud' akan tetapi banyak makna yang tersirat dalam tulisan sebuah sastra baik puisi, cerpen atau pantun.
BalasHapusSetuju, semua ada hikmah yang dapat diambil. hehe
HapusBetul sekali mbak dengan membaca karya sastra bisa membuat kita menjadi gemas dan ikut masuk ke dalam topik pembahasannya. nah disitulah kita akan dapatkan pelajaran yang mungkin belum kita miliki
BalasHapusYupz dari cerita yang kita baca pelajaran pun kita dapatkan. hehe
Hapusea bner mbak, apa lagi novel atau cerpen yang di bumbui humor, selain membacax asik, juga bisa menghilangkan stres.
BalasHapusIya, mas, karena dengan humor pikiuran bisa santai lagi.. hehe
HapusYang pasti pengetahuan kita makin luasss aja ya kan Mba Lisa..hhee
BalasHapusIya, mas, benar. hehe
Hapusbagi para blogger, membaca jadi suatu kewajiban. selain bisa mendapatkan ide, cari inspirasi, dan akan lebih bermanfaat lagi bila di bagikan ke publik.
BalasHapusYupz, dari membaca bisa membuat artikel. hehe
HapusSeharusnya kita harus malu ketika kita malas membaca.. Namun ketika kita semangat membaca malah Di Malu malu in orang lain. Di situlah terkadang saya Hermannnn.. Masih ingat aku ngak mbak'e nel 😂😂😂😂
BalasHapusHehehe.. ya itulah mas kadang bikin nyesek. hehe
HapusMasih dunk, masa saya lupakan kamu.
Menulis dan embaca karya sastra memang banyak manfaatnya, poin no. 1 dan no. 4 terutama.
BalasHapusDulu sih waktu masih muda saya suka bngt baca karya sastra terutama cerpen, bahkan pernah bercita-cita pengen jadi penulis, tapi gak kesampaian.. akhirnya sekarang jadi penulis blog, Alhamdulillah... sudah cukuplah... :)
Jadi penulis nggak kesampean nggak masalah yang penting sekarang menulis di blog dollar pun mengalir. 😀
HapusJustru yg tidak baca itu harus malu mbak 😁 membaca kan salah satu ibadah, menuntut ilmu, mendapatkan pelajaran. Usahakan baca yg baik" saja tp ya biar tujuannya ke arah yg baik juga 😁
BalasHapusBenar sekali, dengan membaca wawasan bertambah, ya mbak. hehe
HapusHehehe... Aku pernah mendapatkan kata2 seperti di atas karena hobiku yg suka membaca cerpen dan puisi.
BalasHapusBahkan ada yg bilang nggak suka dg blogku karena isinya cuma karya sastra.
Hahaha, mungkin mereka kurang minum kopi, kang Djacka.
Hapusmungkin aku generasinya Base Jam kali ya Lis..? yang punya lagu Bukan Pujangga itu lho.? ya memang aku suka nulis2 puisi dan sketsa hati.., tapi kalau soal membaca semua aku suka, terutama berita.
BalasHapusKetika masih bujang...suka baca novel2 barat dan lokal, karya sastra STA dan NH Dini, dll. Sastra jawa dll...Tapi sekarang dah jarang beli buku...paling baca2 blog
BalasHapuspoin 2 dan 3 saya sangat setuju :)
BalasHapushotel di puncak bogor