"Kangen..." ucapan lirih dari bibir mungilnya. Matanya terus menatap layar Smartphone yang ada di tangan kirinya. Jari lentiknya perlahan menggeser satu per satu foto dalam galeri. Ada guratan rasa sedih menyelimuti rongga hatinya. Semilir angin pantai mengerakan rambut lurusnya. Dingin. Tak dirasakan lagi, yang ada hanya bayangan sesosok yang telah mengisi hari-harinya beberapa waktu lalu. Hingga membuat nyaman saat berada di sampingnya, bercanda ria dalam chattingnya, yang menghilangkan rasa lelah di setiap akhir kerjanya, dan memberi semangat saat akan memulai aktifitasnya.
Ya, ia telah membidik tepat pada sasaran hingga hati yang beku luluh olehnya. Namun, apa yang dirasakan sekarang hanya rasa kangen, kemana canda dan tawa itu? Tak ada lagi semenjak ia pelan-pelan menghilang tanpa sedikit alasan yang harusnya ia katakan.
"Hmmmm..." desahnya, seakan ingin menghilangkan beban pikiran. Pandangan matanya dialihkan ke pantai lepas, ditatapnya satu per satu perahu nelayan yang sedang sibuk membawa pulang ikan hasil tangkapan. Tak terasa butir-butir bening jatuh di pipinya. Dengan sigap diusap dan mencoba membujuk hatinya. "Di mana kekuatanmu?" bisiknya.
Matahari pun telah tenggelam pertanda malam pun tiba, namun bergeseran waktu belum membuatnya beranjak dari tempatnya berdiri. Sejenak dipejamkan matanya seakan sedang mencari kekuatan melawan rindu yang dirasakan. Melawan rasa khawatir yang ada dalam pikiran, mencari jawaban berbagai pertanyaan yang ada di kepalanya. Kemudian ditarik nafasnya dan dihembuskan perlahan. Lalu Smartphone dimasukan dalam tas kecil yang tergantung di bahunya.
Dengan kedua tangan dimasukan dalam saku sweater abu-abu yang melilit tubuhnya. Akhirnya, kaki melangkah pergi meninggalkan tepi pantai dan terucap, "Aku tak akan pernah berubah, aku akan tetap seperti yang kemarin. Merindukanmu!"
16 Komentar
Kalau ditinggal tanpa alasan gitu pasti nyesek yah.
BalasHapusSepertinya iya, sist. hehe
HapusEmmm.... Aku tahu di mana dia. Hahaha...
BalasHapusOiya. Sweater abu2 itu, kan,...
Ah, sudah lah. :-D
Kemana ayo, kasih tahu dunk,saya. Hahaha
HapusBukan sweater itu.. :)
ini yg pernah aku rasakan, seorg teman yg sering hadir dlm keseharianku, mendadak tak ingin bicara apalg bercanda, hal kecil telah membuatnya diam seribu bahasa
BalasHapusaku harap kita tetap bisa bercanda ya .. ktkan kalau aku salah
Mungkin teman sampean itu sedang sibuk, mbak.
HapusTentu. kita pasti tetap bisa bercanda. hehe
Yup, berjuang melawan kerinduan itu tidak ada habisnya. Sepertinya moment-moment itu selalu hadir secara tiba-tiba, walaupun sang waktu berlalu tersapu oleh zaman, ingatan itu akan tetap tersimpan di hati dan fikiran.
BalasHapusSemoga bisa diatasi Gambate !
Hehe, memang momen-momen itu akhirnya jadi penyakit rindu.
HapusYang namanya kangen itu sulit hilang. kecuali jika ingatannya hilang atau orang yang dikangenin itu muncul di hadapannya. itu obat yang paling mujarap.
BalasHapushehe, lama nggak buka blog aku.
Ya betul mas Ben, yang paling mujarap jika orang yang di kangeni muncul di hadapan. hehe
HapusIya nich, lama banget nggak update, sampean.
Kenapa kangen selalu seperti ini rasanya? Apakah kangen sebuah penyakit?
BalasHapusBoleh juga dikatan sebuah penyakit.. hehe
Hapusya gitu deh kalau rasa rindu datang menghampiri kita., rasanya itu gak tenang kalau belum bertemu.., hehe
BalasHapusmaaf telat berkunjung.
Benar, tapi mas, kalau yang dirindukan jauh... hanya bisa melihat fotonya.. haha
HapusNggak masalah mas, santai saja.
Jd ingt suatu virus pc, yg ada tulisan "jangan di buka" lalu saya penasaran saya klik aja eh ternyt ada kata2 lagi kurang lebih seperti ini " seluruh alam semesta membantuku untuk menemukanmu, maka dari itu apapun perasaanmu terhadapku tidak akan mengubah perasaanku terhadapmu, aku selalu merindukanmu"
BalasHapusLama tak jumpa kawan!!! :-D
Hahaha, ada-ada saja ah kamu.
HapusIya kemana saja kamu menghilang? :)