Recents in Beach

Bahagia Bersama MyWapBlog.com

Bahagia Bersama MyWapBlog.com

Tepat pukul 8.00 pagi pesawat terbang Jet Airways telah mendarat di bandara internasional Kolkata, India. Nampak seorang wanita bergegas menuju area pengambilan bagasi. Setelah segala sesuatunya selesai diurus, wanita yang tidak lain adalah Rini, segera keluar bandara. Tiba di ruang tunggu, ia mengedarkan pandangan mencari-cari sesosok Lisa yang sebelumnya telah berjanji akan menjemputnya.

Rasa jengkel tergurat pada wajah Rini, ketika tak mendapatkan gadis yang menurutnya makhluk paling cerewet sepanjang abad itu. Memang ini bukan kali pertama ia datang ke Bumi Hindustan, namun sebagai perempuan yang merasa kelewat cantik, tentu ia merasa khawatir.

Rini melangkah menuju kursi yang ada di ujung ruangan. Belum sempat langkahnya sampai tempat yang dituju, mata Rini melihat sesosok wanita yang berjalan beriringan dengan seorang pria. Rini menatap tajam ke arah wanita dan pria itu. "Tak salah lagi," gumam Rini.

Tak lama kemudian wanita dan pria itu sampai di depan Rini. Dengan senyum terukir di bibir, wanita itu segera memeluk Rini, "Maaf Rin, saya datang terlambat."

Bagaikan kena sihir, rasa jengkel dan marah yang Rini rasakan lenyap seketika.
"Tidak masalah, Lis," jawab Rini melepas pelukannya. "Kamu makin cantik, ya, ternyata. Hanya saja..."

“Hanya saja apa?" sela Lisa. Dengan jarak yang dekat, pasti Rini melihat senyum Lisa, yang manisnya lebih dari gula satu kilogram diseduh dalam satu gelas cangkir.

Rini dan Lisa adalah sahabat semenjak Sekolah Menengah Atas. Setelah menyelesaikan pendidikan selanjutnya, kedua sahabat ini memulai karirnya di negara India. Bekerja di MyWapBlog.com, salah satu perusahaan yang cukup besar di kota Jamshedpur. Seiring dengan berputarnya waktu, MyWapBlog.com berkembang dengan pesat dan kemudian membuka cabang di Indonesia. Ini menjadi awal perpisahan mereka. Rini memilih bekerja di Indonesia, sedangkan Lisa memilih tetap berada di India.

Pria yang sedari tadi hanya diam berdiri di depan Rini dan Lisa, berdeham. Baru kali ini ia punya kesempatan angkat bicara, "Hai, saya Rahan," mengulurkan tangan pada Rini.

"Hai, Rini," sambut Rini dengan wajah ABG.

"Ah, sudah-sudah, jangan lama-lama jabat tangannya. Ini sudah siang dan sebaiknya kita segera pulang," suara Lisa sambil melangkah pergi dengan mendorong tas roda milik Rini. Rini dan Rahan berpandangan kemudian mengikuti langkah Lisa.

Setelah tiga jam perjalanan mobil yang di kemudi Rahan sampai di kota Jamshedpur. Kemudian memasuki halaman bangunan yang menjulang tinggi, bangunan yang memiliki 38 tingkat ini terlihat megah dan dihiasi berbagai hiasan warna warni. Rini sempat terpana sesaat, karena bangunan itu telah direnovasi sedemikian rupa sehingga membuat orang-orang yang tinggal di dalamnya terasa nyaman.

Setelah mobil terparkir dengan baik, Rahan, Lisa, dan Rini berjalan menuju lobi. Terlihat kesibukan karyawan yang sedang bekerja memasang pita warna biru kuning diantara deretan papan sepanjang jalan menuju lobi.

"Sekarang banyak karyawan baru, ya?" Rini bertanya sambil mengedarkan pandangan ke sana ke mari. Hampir saja ia menabrak salah seorang karyawan yang tampak terburu-buru.

Lisa tersenyum simpul melihat olah Rini yang seakan baru pertama datang ke India.

"Kalau jalan itu lihat depan, Rin!" gerutu Lisa.

Rini hanya tersenyum, begitupun Rahan melihat mimik Lisa yang lucu saat ia menahan geram. Rahan pun menepuk bahu Lisa sambil berkata, "Okay, saya langsung ke ruang kerja, bawa Rini ke kamarnya."

Lisa hanya mengangguk dan kemudian berjalan menuju anak tangga. Dengan langkah setengah berlari Lisa menaiki tangga yang diikuti Rini. Tak butuh waktu lama, mereka berdua sudah berada di lantai dua. Rini yang tak biasa naik tangga dengan menenteng tas rodanya, yang cukup berat nafasnya pun turun naik. Lisa memanggil salah satu karyawan yang ada di lantai dua, "Tolong bawa Nona Kepo ini ke kamar nomer dua belas," ucap Lisa sambil memandang Rini dengan senyuman. "Okay, Rin... Silahkan istirahat dulu."


***

Matahari pagi begitu cerah menghiasi kota Jamshedpur. Nampak seorang pria  berdiri di teras dengan merentangkan tangan ke atas, matanya menatap lurus ke depan seakan ia menikmati udara pagi. Namun pikirannya melayang menggapai langit yang cerah. Seakan ia sedang memikirkan sesuatu. Tak lama kemudian ia pun menarik nafas dalam-dalam kemudian melangkah meninggalkan teras dan masuk ke dalam kamarnya. Pria itu tak lain Arvind Gupta, seorang pria yang memiliki kesan sederhana, namun tegas dalam menentukan berbagai hal. Di mata para karyawan maupun penghuni gedung MyWapBlog.com, Arvind Gupta adalah sesosok pemimpin yang bijaksana.


Sementara itu di Gedung MyWapBlog, para karyawan sibuk dengan tugas masing-masing. Rahan yang memandu karyawan untuk membuat banner agar lebih menarik. Loka, salah satu karyawan yang menguasai bidang seni melatih karyawan lain untuk mempersiapan atraksi yang akan diselenggarakan pada 10 September nanti. Lisa, yang notabene tak kalah sibuknya dengan tangannya yang cekatan merangkai bunga dari pita yang warna warni. Rini, dengan keahlian memasaknya tak mau membuang-buang waktu lagi, googling mencari resep masakan yang istimewa.

Di tengah-tengah kesibukannya mencari resep masakan di Google, mata Rini sesekali melirik Lisa, “Emmmh, anak ini sepertinya happy banget, semoga luka hatinya sudah tidak menggangu kesehariannya." batinnya menelisik.

Walau mereka jauh, namun pertalian batin tak pernah putus. Lewat chatting mereka selalu ada bahan obrolan. Dari mulai topik asmara, keluarga, dan yang akhir-akhir ini jadi tranding topik chatting mereka adalah bagaimana agar MyWapBlog tetap eksis serta sukses terutama di Indonesia. Mereka pula yang mengusulkan agar diadakan pesta meriah di hari ulang tahun MyWapBlog yang ke-8 tahun ini. Pesta yang tidak sekedar memanjakan dan membahagiakan karyawannya, akan tetapi lebih sebagai wujud rasa terima kasih kepada seluruh karyawan dan pengguna. Tanpa terkecuali yang telah mendukung MyWapBlog menjadi besar seperti sekarang ini.

Dan yang lebih mengesankan bagi mereka, Arvind Gupta selaku pimpinan selalu memperhatikan, lalu mempertimbangkan usul para karyawannya. Memang tidak semua gagasan disetujui, tapi beliau tak pernah membuat sakit hati.

"Semua hadiah sudah siap, Lis?"

"Ya, tentu sudah, sekalian dengan biaya akomodasinya, kasihan kalau mereka mendapat hadiah tapi harus keluar uang untuk pajak," jawab Lisa santai sambil terus jarinya lincah merangkai pita.

"Yess... Good... Good," jawab Rini sambil mengacungkan jempol.

"Ngomong-ngomong wajahmu, makin cerah, dan tambah cantik saja, Lis?" lanjut Rini akhirnya berterus terang.

"Ah, kamu, Rin. Sudah dari sananya kali, lagian di suasana yang indah, dan hanya setahun sekali ini kan kita mesti bahagia." Jawab Lisa menoleh sekilas ke arah Rini.

"Oh... Begitu!" jawab Rini sambil mengedarkan pandanganya pada seluruh ruangan.

Kini, MyWapBlog sudah banyak diadakan regenerasi. Banyak karyawan muda yang belum Rini kenal, tapi mereka tak kalah, bahkan lebih piawai dari generasi sebelumnya. Hanya mungkin darah mereka masih muda, terkadang mudah tersulut. Memang banyak ragam karakter semua karyawan di MyWapBlog yang semakin hari semakin meningkat. Bagaimana tidak, sampai saat hari ulang tahunnya yang ke-8 ini, sudah terhitung ada 1,7 juta lebih karyawan.

Tak terasa malam pun telah menggantikan siang. Lisa dan Rini keluar dari ruangan menuju lobi, mereka berdua berencana pergi makan malam ke sebuah warung di seberang jalan langganan Lisa. Di tengah perjalanan tiba-tiba langkah Lisa berhenti dan diikuti oleh Rini.

"Kenapa?"

"Lihat, Rin!" jawab Lisa sambil jarinya menunjuk di salah satu ruangan.

"Mereka sedang apa, ya?"

"Ah, sudahlah biarkan mereka, ayolah cepat perutku sudah lapar," Rini menimpali sambil menarik tangan Lisa yang masih menatap ke arah ketiga pria yang berdiri di sebuah ruangan tempat Loka melatih seni para karyawan.
Mendengar suara Rini yang agak keras membuat ketiga pria yang tak lain Arvind Gupta, Rahan, dan Loka menoleh bersamaan dan terukir senyum pada bibir mereka masing-masing.

"Hmmm, mereka berdua masih tetap seperti dulu," gumam Arvind. Mendengar ucapan Arvind, Rahan dan Loka berpandangan lalu mereka melanjutkan kerjanya sesuai arahan dari Arvind.

Lisa dan Rini telah sampai di warung yang dituju. Setelah memesan makanan mereka memilih duduk di sebelah pintu masuk.

"Hmmm... Bos kita itu masih seperti yang dulu, ya, Lis. Ramah dan nggak sombong meski MyWapBlog sekarang kian berkibar."

Lisa sejenak mencerna ucapan Rini, "Itu lah yang bikin betah karyawannya, beliau merasa semua itu juga karena sumbangsih karyawannya."

"Heyyy... Bicaranya biasa saja kali, nggak perlu dengan senyum simpul begitu," hardik Rini.

"Weh... Apa kamu cemburu?" sergah Lisa.

"Nggak, nggak level, saya bakal ngos-ngosan dong ngejar cemburu yang nggak pada tempatnya," sangkal Rini nggak mau kalah.

"Alaah... Kita ini membicarakan apa? Dan kita ini siapa, Rin? Kok jadi ngelantur, ayo cepat makannya!" jawab Lisa sambil meraih es teh tawar.

Dimanapun tempat, asal sudah membahas MyWapBlog, Lisa dan Rini tak pernah kehabisan topik. Pastinya ada saja bahan yang nangkring di kepala mereka. Bahkan saat menikmati hidangan, mereka pun tak ada habisnya untuk bercerita.

***

Hari berganti hari, dan hari yang ditunggu telah tiba. Sore itu gedung bertingkat 38 kelihatan meriah. Diantara para undangan yang hadir, Lisa terlihat ideal dengan gaun biru muda, sedangkan Rini yang mengenakan gaun merah dihiasi manik warna putih tak kalah lebih mempesona.

"Wow, kamu anggun sekali dengan gaun biru muda itu, Lisa." puji Rahan.

Lisa tersipu seakan risih dengan pujian itu. Sementara Loka, merasakan kecemasan di hatinya ketika mendengar Rahan memuji Lisa. Tapi, keresahan Loka mungkin hanya karena hubungan mereka sangat dekat, dan bekerja di perusahaan yang sama selama bertahun tahun. Selebihnya, Lisa memang sosok yang low profile. Ia bisa membaur dalam suasana apapun tanpa canggung dan merendahkan orang lain. Tak heran jika banyak yang mengaguminya.
Sementara Rini sebenarnya lebih melow, tapi selalu bisa cuek dalam menyikapi orang lain. Bahkan ia sering bergurau yang mungkin bagi sebagian orang bisa disebut php.

Acara puncak perayaan akan segera dimulai. Dengan pidato pembukaan yang berjalan lancar, Arvind Gupta menyampaikan rasa terima kasihnya yang sangat mendalam. Semua hadirin merasa terharu saat Arvind Gupta mengucapkan kalimat demi kalimat. Setelah acara pembukaan dan pidato selesai, tibalah acara atraksi kesenian, kemudian disusul pembagian hadiah. Tepuk tangan riuh dari para hadirin yang datang. Dan kemeriahan bergema di dalam gedung MyWapBlog.








Door...dooor...!!! Letupan kembang api pun terdengar. Semua yang ada di dalam gedung keluar menyaksikan letupan bunga api yang menghiasi langit kota Jamshedpur. Selaku Big Boss, Arvind Gupta, melepaskan balon logo MyWapBlog yang dihias dengan rangkaian sayap warna-warni. Ia membumbung tinggi ke angkasa menembus gemerlap bunga api yang nampak cerah di angkasa. Pertanda MyWapBlog terus akan berkembang menembus indahnya dunia. Memberi waktu dan tempat untuk berkarya tanpa batas.
Kebahagiaan kami bukan hanya saat ini, tapi setiap saat kami dan MyWapBlog selalu saling membahagiakan.

Semua kompetisi juga perolehan hadiah ini adalah upaya membahagiakan, Arvind Gupta tidak berharap ada yang merasa tersisihkan. Sebab kalian semua juara.

Selamat ulang tahun MyWapBlog, mari kita meraih sukses bersama!

Posting Komentar

0 Komentar